Hatiku sesak...
Bolehkah aku jujur bicara bahwa aku marah? bahwa aku benci semua keadaan ini... Aku gak pengen ngapa2in, jujur aku hanya ingin nangis tanpa harus ada yang bertanya "kamu knapa?" dan kalo boleh minta lebih, aku ingin dia memelukku ketika itu tanpa bertanya apapun, hanya bilang "tenang, sayang...semua akan baik2 saja, aku akan selalu bersamamu"
Dan itu gak mungkin, gak mungkin dia bilang itu padaku saat ini.. Aku sendiri dan cuma sendiri merasakan kesakitan ini. Aku harus berjuang sendiri, mencoba untuk survive ditengah ini semua, mencoba secepatnya cuci muka ketika tiba2 airmataku keluar tanpa mengenal tempat dan waktu, mencoba tertawa ketika hatiku rasanya remuk, berusaha untuk tidak pernah lepas dari upi ato varel supaya setidaknya aku bisa tertawa. Ini bagian terberat. Sungguh, ini bagian terberat. Menyita seluruh pikiran dan perasaan. Dan aku hampir gila, aku hampir gila...mungkin sebentar lagi benar2 gila.
No comments:
Post a Comment